Flag Counter

Minggu, 31 Juli 2011

Doa Niat Puasa di Bulan Ramadhan

Doa Niat Puasa Ramadhan
Bismillaahirrohmaanirrohiim,
Nawaitu shouma ghodin ‘an adaa-i fardhi syahri romadhoona haadzihis sanati lillaahi ta ‘aala.
Artinya :
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Aku berniat puasa esok hari menunaikan kewajiban Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala

Cara tetap sehat dan bugar saat menjalankan Puasa

BULAN Ramadan sudah di depan mata, terbayang aktivitas fisik yang akan berkurang selama menjalani ibadah ini. Meski demikian agar tubuh tetap bugar, olahraga tetap perlu dijalankan.
Lazimnya selama menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadan, orang akan menurunkan aktivitas fisik demi menghemat energi. Apalagi kegiatan bekerja dalam keseharian tetap berjalan seperti biasa.
Mungkin Anda sudah terbayang produktivitas akan menurun dan Anda menjadi mudah lelah dan mengantuk. Padahal kembali lagi pada hakikat puasa adalah sarana membersihkan jiwa dan jasmani. Karenanya puasa bukan lantas menjadi alasan untuk bermalas-malasan atau merasa lelah berlebihan.
Bahkan untuk tetap menjaga kebugaran selama berpuasa agar tubuh lebih bergairah dan tidak merasa lelah, olahraga tetap perlu dijalankan. Ya, berpuasa bukan lantas absen dari kegiatan berolahraga.
Menurut dr.Michael Triangto, Sp.KO, tujuan berolahraga selama bulan puasa bukanlah untuk meningkatkan kebugaran atau prestasi melainkan untuk mempertahankan kebugaran. Sehingga rasa lemas, malas, terutama mengantuk dapat dihindari.
Olahraga juga dapat menstabilkan kadar glukosa darah seperti yang kerap dianjurkan dokter untuk pernderita diabetes mellitus. Disamping itu, aktivitas fisik ini selama di bulan puasa bertujuan mempertahankan berat badan serta massa otot. Dengan berpuasa kekuatan otot akan berkurang, bukannya lemak.
Hal senada dikatakan dr. Tanya Rotikan, Sp.KO. Menurut dokter spesialis dari FKUI ini, mereka yang terbiasa berolahraga, harus tetap menjalankan aktivitas tersebut.
“Hanya saja disesuaikan dengan kondisi tubuh.Kurangi intensitas latihan dan persingkat waktu berolahraga serta cari waktu yang sesuai,” katanya.
Mengurangi intensitas berolahraga selama berpuasa adalah sebuah keharusan, mengingat kegiatan ini membutuhkan intake yang cukup di dalam tubuh. Padahal berpuasa menghabiskan waktu kurang lebih 14 jam. Kalau terlalu berlebihan, tubuh akan menguras tenaga dan timbul rasa haus.
“Awal-awal memulai olahraga tubuh mungkin akan merasa lemas.Tapi jangan berhenti, sebab tubuh akan mengalami proses adaptasi,” katanya.
Lebih jauh, Tanya menganjurkan untuk melakukan olahraga di tempat yang sejuk. Jika Anda melakukan olahraga di pusat kebugaran, dalam ruangan ber-AC, rasanya tak jadi soal. Namun jika Anda berjalan di area terbuka, cari tempat sejuk untuk menghindari keringat berlebihan yang bisa menimbulkan dehidrasi. Bukan hanya orang biasa yang menurunkan kegiatan olahraganya di bulan puasa. Atlet sekalipun memanfaatkan bulan ini istilahnya untuk ‘turun mesin’.
“Masa ini disebut sebagai masa periodisasi, kesempatan untuk membersihkan tubuh atau proses detoksifikasi,” kata dr Phaidon L Toruan, MM, sport science director untuk tim nasional sepakbola Indonesia di tahun lalu.
Lalu kapan saat yang tepat untuk berolahraga? Olahraga selama bulan puasa bisa dilakukan dua sampai tiga kali dalam seminggu selama 30 menit. Waktu yang tepat untuk olahraga adalah sekitar dua jam sebelum berbuka atau setelah berbuka puasa.
“Kalau berbuka puasanya hanya sekedar membatalkan, misalnya minum teh atau makan pisang, olahraga bisa dilakukan 15 menit setelahnya,” kata Phaidon.
Saat berbuka sebelum melakukan olahraga, Phaidon menyarankan untuk meminum segelas teh tanpa gula pasir melainkan dengan perasan lemon atau madu sebagai pengganti pemanis. Agar olahraga tidak dilakukan dalam kondisi dehidrasi.
Yang paling baik adalah minum air kelapa muda yang kaya akan elektrolit asli. Air kelapa ini mengandung lebih banyak kalium daripada natrium.Pisang juga baik dikonsumsi karena mudah diolah oleh tubuh dan merupakan sumber elektrolit alami.Ada baiknya selama bulan puasa tidak perlu terlalu banyak mengonsumsi makanan atau minuman manis.
“Boleh juga dengan mengganti gula pasir dengan gula aren,” saran Phaidon.
Di lain pihak, Michael justru menyarankan untuk olahraga di pagi hari sehabis sahur. Pada waktu ini, udara masih sangat segar dan bebas polusi. Kita pun dapat mengajak anggota keluarga turut serta berolahraga. Tidak perlu olahraga yang berat, cukup dengan berjalan kaki mengitari kompleks perumahan Anda misalnya.
“Badan justru jadi bugar dan semangat karena metabolisme meningkat. Jadi tidak gampang capek dan mengantuk di siang harinya. Memang, untuk mengajak tubuh berolahraga terutama di bulan puasa bukan semudah membalik telapak tangan. Namun kita harus yakinkan diri bahwa memulai bukan sesuatu pekerjaan yang berat. Makanya kalau habis sahur, tubuh kan masih segar,” imbuh Michael.
Lakukan olahraga secara bertahap dan tidak berlebihan yang malah akan berdampak kurang baik. Michael mengingatkan, perbuatan baik harus dimulai dengan niat baik,tak terkecuali untuk kegiatan yang satu ini. Tujuan puasa adalah membersihkan diri dan tidak hanya mental namun juga fisik.

Jumat, 29 Juli 2011

Semoga Kita BUkan Islam KTP


Jadi inget judul sinetron ya pas kamu baca judul gaulislam edisi pekan ini? Kalo yang ngikutin ceritanya mesti tahu dan hapal banget deh. Nah, di gaulislam pekan ke-188 ini sengaja membahas tema ini juga, tetapi bukan ngomongin filmnya. Kita ngobrolin tentang diri kita yang baru berislam sebatas tercantum di kolom agama dalam KTP kita. So, di buletin ini kita bahas bahwa seorang muslim yang keren dan hebat itu bukan menganggap Islam cuma nyangkut di KTP-nya doang. Tetapi memang harus dipraktikkan dalam kehidupan nyata, dalam kesehariannya. Dia juga percaya diri sebagai muslim. Setuju kan?
Bro en Sis, saya prihatin banget dengan kondisi remaja muslim saat ini. Sumpah! Kok ada ya remaja yang masih merasa minder jadi muslim? Kebangetan deh jaman kiwari masih beredar remaja yang nggak pede alias nggak percaya diri jadi seorang muslim. Padahal, identitas kemusliman kita bakalan jadi ukuran. Apalagi di tengah arus deras informasi dan perang opini yang kerap bikin kita ‘pusing-mual-mencret’ kalo dapet sebutan muslim radikal atau fundamentalis. Cuma orang yang rasa percaya dirinya tinggi dan keimanannya mantap aja yang bakalan tahan bantingan. Insya Allah.
Bro en Sis, ketika kita memiliki rasa percaya diri, kita tahu apa yang kudu kita lakukan. Kita bisa ngukur diri. Itu sebabnya, orang yang percaya dengan kemampuan dirinya, biasanya bakalan rileks en tanpa beban dalam berbuat. Ini, tidak saja membawa hasil maksimal, tapi juga antistres. Nggak percaya? Silakan dicoba. So, jadi muslim kudu pede!
Yup, rasa percaya diri emang kudu ditumbuh-kembangkan dalam diri kita. Kita rawat, kita bersihkan, kita poles dengan apik, dan kita sirami agar terus bersemi. Kita rawat dengan terus mengasah kemampuan yang kita miliki. Kita bersihkan segala yang kita anggap menghalangi semangat hidup kita. Kita pun rajin mengobati dan ‘membunuh’ rasa malas yang bersemayam di hati kita agar berubah jadi energi positif yang akan menggerakkan turbin di hati untuk terus memproduksi ketekunan dan kekuatan untuk hidup. Jangan lupa, kita juga menyirami relung hati dan akal kita dengan asupan ‘gizi’ tentang keyakinan akan masa depan. Terus disirami agar senantiasa tumbuh subur. Sehingga kita berani bilang, “Jangan pernah menatap masa depan dengan mata penuh ketakutan”. Bisa kan?
Insya Allah, semua itu akan membuat kita tak pernah merasa terbebani. Kita akan menatap masa depan dengan penuh semangat dan tentunya tak mudah goyah dengan berbagai godaan en rayuan. Mulai dari rayuan pulau kelapa ampe rayuan gombal sekali pun. Nggak mudah percaya ama rayuan yang bakal melunturkan idealisme dan rasa percaya diri kita.
Salah paham tentang Islam
Sobat muda muslim, ada lagi penyakit yang menerpa kaum muslimin saat ini, yakni salah paham terhadap ajaran Islam. Intinya, Islam nggak dipahami dengan benar dan baik oleh kaum muslimin. Mengapa ini bisa terjadi? Setidaknya ada tiga faktor. Pertama, kaum muslimin salah mengambil jalan hidup. Bukan Islam yang diambil, tapi ideologi selain Islam. Mereka menganggap bahwa Islam tak bisa menjadi alat perjuangan, sehingga tak perlu dilibatkan mengatur kehidupan. Kedua, kaum muslimin tidak utuh mempelajari Islam. Ketiga, adanya upaya sistematis mengaburkan pemahaman Islam yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam melalui tokoh-tokoh yang berasal dari kaum muslimin hasil didikan musuh-musuh Islam. Halah, lengkap sudah penderitaan kaum muslimin saat ini, Bro.
Faktor pertama yang memicu salah paham tentang Islam adalah karena kaum muslimin salah dalam mengambil jalan hidup. Wah, ini sih pastinya bukan cuma salah paham, tapi yang jelas udah salah jalan, karena salah mengambil sumber informasinya. Kayak orang mau bepergian ke suatu tempat, tapi peta jalannya salah. Ya, nggak nyampe tujuan. Bukan saja nggak nyampe, tapi tersesat. Tul nggak?
Beberapa bukti atas fakta ini adalah, banyaknya kaum muslimin yang memperjuangkan feminisme, demokrasi, sekularisme, kapitalisme, bahkan sosialisme dengan menganggap bahwa paham-paham tersebut lebih relevan untuk saat ini. Waduh, celaka banget tuh. Sebab, sejatinya ide-ide itu bertentangan dengan Islam dan bahkan menentang Islam. Ide yang berbahaya. Akibatnya dalam tataran praktik, nggak sedikit kaum muslimin yang bangga menyandang istilah “Kiri” (baca: kaum sosialis) hingga akhirnya mereka berjuang di masyarakat dengan cara-cara seperti yang dilakukan kaum sosialis (misalnya unjuk rasa anarkis dan menggunakan kekerasan fisik), ideologinya pun ya sosialisme-komunisme. Padahal dirinya muslim, lho. Tulatit abis!
Oya, nggak sedikit pula dari kaum muslimin yang merasa sudah menjadi manusia seutuhnya ketika memperjuangkan demokrasi. Maka, seks bebas tumbuh subur, pergaulan bebas antara laki dan perempuan jadi tradisi, pengingakaran terhadap agama juga marak. Menyedihkan sekali bukan? Inilah buah dari salah mengambil informasi jalan hidup, karena menganggap Islam tak mampu menyelesaikan kehidupan hingga akhirnya memilih kapitalisme dan juga sosialisme. Hmm.. kasihan banget!
Sobat muda muslim, untuk faktor kedua yang memungkinkan munculnya salah paham terhadap Islam adalah kaum muslimin tidak utuh mempelajari Islam. Setengah-setengah, gitu lho. Kasarnya sih, apa saja dari Islam yang menurutnya baik dan menyenangkan diambil, sementara yang bikin ribet bagi dirinya ditinggalin jauh-jauh. Ini namanya pilah-pilih sesuka nafsunya. Bukan atas pertimbangan akidah dan syariat Islam. Superkacau banget kan pemahamannya?
Shalat akan dilaksanakan kalo dengan shalat ia merasa tentram dan tenang. Jadi bukan atas pertimbangan hukum syara dan ketataan kepada Allah Swt. dalam melaksanakan shalat, tapi karena shalat membuat dia tenang. Itu sebabnya, ia akan mengambil ajaran Islam tentang shalat. Tapi jika menurut hawa nafsunya ajaran shalat itu bisa mengganggu aktivitasnya berbisnis, maka ia akan tinggalkan shalat. Karena menganggap waktu shalat itu mengganggu urusan penting yang dia kerjakan. Daripada memilih menghentikan sementara kepentingan bisnisnya untuk shalat, ia malah memilih kepentingan bisnis dan meninggalkan shalat. Itu namanya gegabah wal bahaya!
Itu sebabnya, setengah-setengah dalam mempelajari Islam berdampak tidak utuhnya pemahaman tentang Islam. Tanggung, gitu lho. Bukan tak mungkin pula jika akhirnya marak bermunculannya para pelaku malpraktik dalam ajaran Islam. Hukum yang wajib dilakukan malah ditinggalkan, tapi yang sunah dikerjakan seolah menjadi kewajiban. Contohnya, banyak para wanita yang getol shalat sunnah tahajjud, tapi kalo keluar rumah rambutnya dibiarkan bebas tanpa ditutupi kerudung dan bagian tubuhnya dengan sukses dilihat orang lain karena tak menutup aurat dengan sempurna (berjilbab).  Inilah yang disebut malpraktik alias salah prosedur dalam menjalankan syariat Islam, Bro. Piye iki? Harusnya kan yang wajib dilakukan, yang sunnah juga dikerjakan semampunya.
Nah, mengenai faktor ketiga yang sangat mungkin memicu terjadinya salah paham terhadap Islam adalah banyaknya cendekiawan muslim yang menyampaikan Islam dengan pemahaman yang keliru. Islam yang disampaikan itu sudah dimodifikasi terlebih dahulu, sesuai selera dan keinginan mereka yang dipesankan dari musuh-musuh Islam. Mungkin saja orang yang dianggap sebagai cendekiawan muslim yang menyebarkan pemahaman Islam yang keliru ini nggak nyadar kalo dirinya diperalat oleh musuh-musuh Islam, atau bisa saja mereka tahu bahwa yang disampaikannya itu keliru tapi karena demi jabatan atau harta berlimpah yang dijanjikan kalangan tertentu yang membenci Islam, akhirnya ya mereka lakukan juga tugas salahnya tersebut. Parah!
Sobat, bagi cendekiawan yang nggak nyadar kalo mereka udah menyampaikan Islam secara keliru, karena ia mempelajari Islam dari sumber yang salah. Ada semacam penyusup yang seolah-olah tahu dan paham Islam, tapi karena dianggap ulama atau cendekiawan akhirnya omongannya didengar meskipun sebenarnya menebarkan racun. Contohya, paham pluralisme agama. Menganggap bahwa semua agama benar dan nggak boleh ada agama yang mengklaim kebenaran agamanya. Lha, aneh banget kan?
So, jangan tuduhkan kesalahan kepada Islam, jika banyak kaum muslimin yang hidupnya setengah Islam dan setengah kufur. Itu karena dirinya telah mengambil ajaran Islam semata yang dia suka sembari mengambil jalan hidup lain untuk yang membuat dia juga merasa nyaman. Pilih-pilih sesuka selera hawa nafsunya. Ini bunglon namanya. Padahal, kalo beriman kepada Allah Swt. ya harus jelas dan sepenuhnya. Nggak boleh nyari aman. Allah Swt. udah ngingetin manusia dalam firmanNya (yang artinya):”Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang (menjadi kafir kembali). Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.” (QS al-Hajj [22]: 11)
Jadi, kalo diri kita udah menjadi muslim, berarti sepenuhnya kita sadar akan peran kita yang sesungguhnya, yakni bukan hanya sekadar melaksanakan ajaran Islam karena kita muslim, tapi juga menjadi penjaga ajaran Islam dan bahkan menjadi pembela dan pejuang Islam. Itu lebih mantap deh! Sumpah! (ya, daripada Islam KTP gitu lho!). Ih, malu dong, kalo diri kita cuma dianggap beragama Islam yang dituliskan di KTP, tetapi jauh dari ajaran Islam. Jangan sampe deh Islam kita cuma nyangkut di KTP doang.
Oya, jangan juga menyalahkan Islam kalo kita hanya mampu menjadi Muslim yang “apa adanya”. Itu kesalahan kita karena nggak mau belajar Islam. Padahal, kita wajib bangga menjadi muslim, karena Islam yang kita peluk adalah agama yang akan menyelamatkan kita di dunia dan di akhirat. Itu sebabnya, yang kita amalkan dan praktikkan BUKAN Islam KTP.  Oleh : Solihin

Selasa, 26 Juli 2011

RAMADHAN JAMAN DULU LEBIH HIKMAT

RAMADHAN JAMAN DULU LEBIH HIKMAT
oleh  Ust.Yusuf Mansur pada 22 Juli 2011 jam 6:29
Zaman terus berubah. Hal ini diikuti dengan tradisi berpuasa di Indonesia. Zaman dulu, berbuka dengan air putih plus singkong rebus merupakan nikmat yang luar biasa. Kini, dua menu itu hilang tak berbekas.
"Saya ini 63 tahun berpuasa, tapi berbuka di zaman sekarang tidak senikmat zaman dulu," kenang Ridwan Saidi, sejarawan BetawI
Dikatakan Ridwan, zaman dulu, Indonesia belum semaju sekarang. Namun, kemajuan iman dan takwa sudah lebih dulu ada. Itu terlihat dari suasana kampung dan kota yang begitu kental suasana Ramadhan. Tidak ada individu dengan sembrono merokok sembarang, tidak ada pula restoran atau warung makan secara vulgar mempertontonkan dagangannya. "Berbeda sekali," kata dia.
Ridwan teringat, semasa Bung Karno berkuasa, puasa merupakan momentum umat Islam untuk mempererat tali silaturahmi dengan balutan menu berbuka sederhana. Tidak terlihat menu dengan aneka warna dan rasa digelar dalam meja berukuran besar. Yang ada, hanya sajian teh pahit, air putih dan singkong rebus. "Saya rasakan betul betapa nikmatnya," kata dia.
Kesederhanaan berikut kenikmatannya membuat Umat Islam zaman dulu begitu merasakan atmosfer berpuasa. Atmosfer yang tercipta tidak hanya dalam aspek berbuka saja. Tapi diikuti dengan urusan ibadah. Seperti tarawih dan membaca Alquran. Suasana itu tercipta dari awal hingga akhir.
Ridwan mengaku, atmosfer yang tercipta itu menarik minat dirinya untuk mengikuti. Padahal, usia muda, merupakan masa-masa penuh godaan-godaan yang besar. Tapi, suasana itu menaklukan "darah muda" sehingga dirinya seolah hanyut. "Rasanya, sayang kalau tidak memanfaatkan momentum berpuasa," kata dia.
Ridwan mengungkap ibadah yang dijalankan begitu dihayati, padahal saat bersamaan kondisi saat itu begitu mencekam. Isu Partai Komunis Indonesia (PKI), pemberontakan-pemberontakan marak terjadi, dan harga-harga melonjak tajam. Situasi itu, kata dia, mendadak hilang seketika ketika bulan puasa tiba. "Kalau dibayangkan, kok bisa kondisi yang demikian mencekam, puasanya lancar-lancar saja tuh," kata dia.
Menurut dia, puasa itu sudah menjadi kewajiban setiap Muslim. Jadi, apapun kondisinya, setiap Muslim harus menjalankannya dengan suka cita. Sebuah hal keliru mengkambinghitamkan kondisi untuk tidak berpuasa. Karena itu, sesulit apa pun tingkat ekonomi, berpuasa tetap jalan terus. "Memang orang zaman sekarang, kerja capai sedikit saja langsung tidak berpuasa," kata dia.
Ridwan mengaku ada semacam pergeseran pandangan umat Islam terhadap puasa. Ada semacam perubahan konteks dalam memandang puasa. Zaman dulu, puasa lebih dominan aspek ritual. Zaman sekarang lebih mengutamakan aspek seremonial. Misalnya saja, agenda berbuka bersama banyak diadakan. Tapi tarawih dan tadarusan bersama dikesampingkan. "Inilah bedanya," kata dia. 
Efek perubahan itu tampak jelas dengan menghilangnya tradisi buka puasa di rumah. Padahal, berbuka di rumah merupakan nikmat lain yang diberikan Allah SWT Kepada umatnya. "Sajiannya memang nikmat-nikmat tapi kehilangan maknanya," kata dia.
Hal yang memprihatinkan lagi, kata Saidi, bulan puasa seolah dijadikan kedok para pencuri uang rakyat untuk mengundang buka bersama. "Saya aneh melihatnya," kata dia. "Saya gak pernah mau ikut berbuka kalau ternyata yang mengundang sosok bermasalah," kata dia.
Ke depan, Ridwan meminta umat Islam untuk mengembalikan atmosfer yang telah hilang. Menjadikan suasana ramadhan lebih mengedepankan aspek ritual ketimbang seremoni. Meramaikan masjid di awal hingga akhir dan tidak sembarangan melakukan razia. "Kita harus kembali menciptakan kondisi itu dan galakan kembali berbuka di rumah," pungkas dia.
Kiat Mengkhatamkan Alquran di Bulan Ramadhan
Tak sedikit Muslim mengalami kesulitan mengkhatamkan Alquran. Padahal banyak cara bisa dilakukan setiap Muslim untuk mengatasi kesulitan tersebut. Koko Liem menuturkan sudah sewajarnya setiap Muslim untuk mengkhatamkan Alquran. Adalah hal yang aneh bila setiap Muslim sulit untuk mengkhatamkan Alquran. Apalagi ada beragam tips yang dapat diaplikasikan guna mempermudah usaha untuk mengkhatamkan Alquran. "Prinsipnya setiap kesulitan pasti ada kemudahan," papar dia kepada republika.co.id, saat dihubungi via sambungan telepon, Kamis (21/7).
Tips tersebut, menurut Koko cukup mudah dilakukan. Sebab, ketika Koko mendalami Islam tips itu sangat membantu dirinya mengkhatamkan Alquran." Sederhana kok, ini tips koko waktu dulu tengah belajar Islam. Alhamdulillah, luar biasa hasilnya," kata dia.
Rahasianya, ungkap Koko, mereka yang hendak mengkhatamkan Alquran coba menggunakan mushaf Alquran buatan Beirut, Lebanon. Mengapa Alquran Beirut, kata dia, sebab ukurannya berbeda. Koko menjelaskan dalam Alquran terbitan Indonesia, satu juz biasanya berisi 11-12 lembar.
Sementara Alquran terbitan Beirut, 1 juz berjumlah 10 lembar. Nah, kalau 1 juz 10 lembar maka total 30 juz mencapai 300 lembar. Lalu 300 lembar itu dibagi 30 hari menjadi 10 lembar. Dalam satu hari, setiap Muslim memiliki kewajiban shalat lima waktu.
Maka dari 10 lembar itu dibagi lima shalat waktu. Jadi, setiap shalat, kita membaca sebanyak dua lembar. Misalnya, subuh dua lembar, dzuhur dua lembar dan seterusnya. "Tidak terasa, tahu-tahu sudah khatam," kata koko.

Jumat, 22 Juli 2011

Daftar Lagu-Lagu Rohani sebagai teman di Bulan Suci Ramadhan


Silahkan download disini … gudanglagu.com
AB Three – Sujudku mp3
Acha dan Irwansyah – aku bersujud mp3
Acha dan Irwansyah – Menuju Puasa mp3
Acha dan Irwansyah – Puisi Ilahi mp3
Afgan – Padamu Ku Bersujud mp3
Agnes Monica – Godai Aku mp3
Andhika Kangen Band ft Eren – Jalan Menuju Surgamu mp3
Andra and The Backbone – Pujaan Hati mp3
Angkasa – Tak Semestinya Kita Lupa Ibunda mp3
Atina feat Andy rif – Rasul Menyuruh Mencintai Anak Yatim mp3
Atina – Pada-Mu Ku berlindung mp3
Baim – Ya Allah mp3
Bimbo – Semoga Jalan Dilapangkan Tuhan mp3
Bintang – Kembali Dijalanmu mp3
Bonus Band – Kurebut Hatinya Kembali mp3
Cokelat – Pasrahkan Pada Nya mp3
Dang Faturrahman – Madah Rosul mp3
Daud – Dari Aku Untuk Dirimu mp3
Debu – Cinta Saja mp3
Debu – Mazhab Cinta mp3
Debu – Nyawa dan Cinta mp3
Dhewi Sella – Sedekah mp3
Duo Bio – CahayaMu mp3
Dwiki D – Ita Purnamasari – Sayangi Aku mp3
Dygta – Alif kecil mp3
Eren – Kelak Kita Kembali Ke Asalnya mp3
G Geronimo – Pengembara mp3
Gigi – AKhirnya mp3
Gigi – Jalan Kebenaran mp3
Gigi – Rinduku Cintamu mp3
Gigi – Tuhan mp3
Gita Gutawa – Doa Buka Puasa mp3
Gita Gutawa – Doa Niat Puasa mp3
Gita Gutawa – Jalan lurus mp3
Gito Rollies feat Gigi – Cinta Yang Tulus mp3
Haddad Alwi Feat Duta SO7 – Insan Utama mp3
Haddad Alwi Ft Fadly Padi – Doaku mp3
Haddad Alwi – Salam Ramadhan mp3
Hello – Ular Berbisa mp3
Icha Jikustik – Pesan Nabi mp3
Ihsan – Pasrah mp3
Ihsan – Tadarus mp3
Ikke Nurjanah – Munafik mp3
Ikke Nurjanah – Keagungan Tuhan mp3
Ikke Nurjanah – Tuhan mp3
Indah Permata Sari – Bulan Ramadhan mp3
Kitta Band – Sujudku Pada Mu mp3
Krisdayanti – Bismillah mp3
Marshanda – Astaghfirullah mp3
Marshanda – Dengan Menyebut Nama Allah mp3
Marshanda – Ketulusan Hati mp3
Marshanda – Sebuah Pengakuan mp3
Nafas – Pintu Taubat mp3
Nidji – Laskar Pelangi mp3
Noz Band – Cahaya mp3
Opick – Hanya Allah mp3
Opick – Ramadhan Tiba mp3
Opick – Taqwa mp3
Opick – Taubat mp3
Pasto – Player mp3
Peterpan – Dilema Besar mp3
Power Slave – Bismilah mp3
Putih – Ya Nabi mp3
Raihan – Demi Masa mp3
Rendy ft Darma – Sujudkan Hati mp3
Repvblik – Hidupku Di Jalanmu mp3
Se7endays – Perjalanan mp3
Seventeen – Ramadhan Yang Indah mp3
Sixth Sense – Tak Mungkin Ke Surga mp3
ST 12 – Kebesaran Mu mp3
Target Operasi – Ayo Kawan mp3
Trish and Zesail – Shalawat mp3
Ungu – Aku Datang Untuk Mencintaimu mp3
Ungu – Dengan Nafasmu mp3
Ungu – Doa Yang Terlupakan mp3
Ungu – Para Pencari Mu mp3
Ungu – Sembah Sujudku mp3
Ungu – Sesungguhnya mp3
Ungu – Surga Hati mp3
Ungu – Syukur Alhamdulillah mp3
Ungu – Tuhanku mp3
upload php
Ustad Jefri Al Buchori and Opick – Ya Robbana mp3
Ustad Jefry Al-Buchori – Ya Rasullah mp3
Vagetoz – Kuatkan Aku mp3
Vagetoz – Menuju Kemenangan mp3
Warna – Dengan Menyebut Nama Allah mp3
Yovie and The Nuno – Obat Hati mp3
Yuni Shara – 5 Waktu mp3

gudanglagu.com Free Download Lagu Lirik Lagu Religi Islami Rohani Ramadhan MP3 Lirik 4shared Gratis Chord Video Album

JADWAL IMSAKIYAH RAMADHAN 1432 H - 2011

Bisa Kunjungi Link ini www.pkpu.or.id/imsyak

Kamis, 21 Juli 2011

PERSIAPAN MENGHADAPI BULAN RAMADHAN

PERSIAPAN MENGHADAPI BULAN RAMADHAN
Oleh : Ustadz Abdul Hasib Lc. (Pemimpin Yayasan Perguruan (ma’had) Al Hikmah, Bangka, Jak-Sel)
I. BULAN RAMADHAN
Bulan Ramadhan yang insya Allah sebentar lagi akan kita masuki, adalah bulan yang sangat mulia, bulan tarbiyah
(pembinaan) untuk mencapai derajat yang paling tinggi, paling mulia: derajat taqwa.
“Hai orang-orang yang ber iman, diwaj ibkan at as kamu ber puasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu, agar kamu bertaqwa. (QS Al Baqarah: 183).
“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu adalah yang paling bertaqwa.” (QS Al Hujurat: 13).
Predikat t aqwa ini t idak mudah unt uk diperoleh. Ia baru akan diper oleh manakala seseorang melakukan persiapan yang
cukup, dan mengisi bulan Ramadhan itu dengan berbagai kegiatan yang baik dan mensikapinya dengan benar.
II. MINIMAL ADA TIGA HAL YANG PERLU DIPERSIAPKAN
Minimal ada tiga hal yang perlu dipersiapkan dalam menyongsong bulan Ramadhan yang penuh berkah itu:
1. Persiapan Ruh dan Jasad.
Dengan car a mengkondisikan dir i agar pada bulan Sya’ban (bulan sebelum Ramadhan) kit a t elah t er biasa dengan
ber puasa. Sehingga kondisi ruhiyah imaniyah meningkat , dan tubuh sudah terlatih berpuasa Dengan kondisi seperti ini,
maka ketika kita memasuki bulan Ramadhan, kondisi ruh dan iman telah membaik, yang selanjutnya dapat langsung
menyambut bulanRamadhan yang mulia ini dengan amal dan kegiat an yang dianjurkan. Di sisi lain, tidak akan terjadi lagi
gej olak phisik dan pr oses penyesuaian yang kadang-kadang dir asakan oleh  orang-or ang yang per t ama kali ber puasa,
seperti: lemah badan, demam atau panas dingin dan sebagainya.
Rasulullah saw menganj ur kan kepada kit a agar kit a memper banyak puasa sunnah pada bulan Sya’ban ini dengan car a
member ikan cont oh langsung danaplikat if . ‘Aisyah RadhiyaLlahu ‘anha ber kat a: ”Rasulullah saw ber puasa, sampai-sampai
kami mengiranya tidak pernah meninggalkannya”. Demikian dalam riwayat Bukhari dan Muslim.
Dalam riwayat lain dikatakan bahwa: ”Beliau melakukan puasa sunnah bulan Sya’ban sebulan penuh, beliau sambung bulan
it u dengan Ramadhan”.  (Hadit s shahih dir iwayat kan oleh par a ulama’ hadit s, lihat Riyadhush-Shalihin, Fat hul Bar i,
Sunan At-Tirmidzi dan lain-lain).
Anj ur an t er sebut dikuat kan lagi dengan menyebut kan keut amaan bulan Sya’ban. Usamah bin Zaid per nah ber t anya
kepada Rasulullah saw. Katanya: ”Ya Rasulullah, saya tidak melihat engkau berpuasa pada bulan-bulan yang lain sebanyak
puasa di bulan Sya’ban ini?” Beliau saw menj awab: ”Itulah  bulan yang dilupakan or ang, ant ar a Raj ab dan Ramadhan,
bulan ditingkatkannya amal perbuatan kepada Allah swt Rabbul ‘Alamin. Dan aku ingin amalku diangkat sedang aku dalam
keadaan berpuasa”. (HR An-Nasa-i).
2. Persiapan Materi.
Bulan Ramadhan mer upakan bulan muwaasah (bulan sant unan). Sangat dianj urkan memberi santunan kepada orang lain,
bet apapun kecilnya. Pahala yang sangat besar akan didapat oleh orang yang tidak punya, manakala ia memberi kepada
orang lain yang berpuasa, sekalipun Cuma sebuah kurma, seteguk air atau sesendok mentega.
Rasulullah saw pada bulan Ramadhan ini sangat der mawan, sangat pemurah. Digambarkan bahwa sentuhan kebaikan dan
santunan Rasulullah saw kepada masyar akat sampai merata, lebih merata ketimbang sentuhan angin ter hadap benda-benda di sekitarnya.
Hal ini sebagaimana dicer it akan oleh I bnu Abbas RadhiyaLlahu ‘anhu: ”Sungguh, Rasulullah saw saat ber temu dengan
malaikat Jibril, lebih derma dari pada angin yang dilepaskan”. (HR Muttafaqun ‘alaih).
Santunan dan sikap ini sudah barang tentu tidak dapat dilakukan dengan baik kecuali manakala jauh sebelum Ramadhan
telah ada persiapan-persiapan materi yang memadai.3. Persiapan Fikri (Persepsi).
Minimal persiapan fikri ini meliputi dua hal, yaitu:
1. Mempunyai persepsi yang utuh tentang Ramadhan dan keutamaan bulan Ramadhan.
2. Dapat memanf aat kan dan mengisi bulan Ramadhan dengan kegiatan-kegiatan yang secara logis dan konkr it
mengantarkannya untuk mencapai ketaqwaan.
III. KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN
1. Bulan Tarbiyah (pembinaan) untuk mencapai derajat taqwa.
Hai or ang-or ang yang ber iman, diwaj ibkan at as kamu ber puasa, sebagaimana diwaj ibkan at as or ang-or ang sebelum
kamu, agar kamu bertaqwa. (QS Al Baqarah: 183).
2. Bulan diturunkannya Al Qur’an.
Bulan Ramadhan, yang pada bulan it u Al Qur ’an dit ur unkan sebagai pet unj uk buat manusia dan penj elasan t ent ang
petunjuk itu, dan sebagai pemisah (yang haq dan yang batil) (QS AlBaqarah: 185).
3. Bulan yang paling utama, bulan penuh berkah.
Bulan yang paling utama adalah bulan Ramadhan, dan hari yang paling utama adalah hari Jum’at (HR At-Thabarani)
Dari Ubadah bin Ash-Shamit , bahwa Rasulullah saw –pada suat u har i, ket ika Ramadhan t elah t iba- ber sabda:
“Ramadhan t elah dat ang kepada kalian, bulan yang penuh ber kah, pada bulan it u Allah swt member ikan naungan-Nya
kepada kalian. Dia turunkan Rahmat-Nya, Dia hapuskan kesalahan-kesalahan, dan Dia kabulkan do’a. Pada bulan itu Allah
swt akan melihat kalian ber pacu melakukan kebaikan. Par a malaikat ber bangga dengan kalian, dan per lihat kanlah
kebaikan dir i kalian kepada Allah. Sesungguhnya or ang yang celaka adalah or ang yang pada bulan it u t idak mendapat
Rahmat Allah swt”. (HR Ath-Thabarani)
4. Bulan ampunan dosa, bulan peluang emas melakukan ketaatan.
Rasulullah saw bersabda: “Shalat lima waktu, dari Jum’at ke Jum’at, dari Ramadhan ke Ramadhan, dapat menghapuskan
dosa-dosa, apabila dosa-dosa besar dihindari“. (HR Muslim).
“Bar ang siapa yang melakukan ibadah di malam har i bulan Ramadhan, kar ena iman dan menghar apkan r idha Allah, maka
dosa-dosanya yang t elah lalu diampuni. (Mut t af aqun ‘alaih). Apabila Ramadhan dat ang, maka pint u-pint u syur ga dibuka,
pintu-pintu neraka ditutup dan syaithon-syaithon dibelenggu“. (Muttafqun ‘alaih).
5. Bulan dilipat gandakannya amal shaleh.
Rabb-Mu ber kat a: ”Set iap per buat an baik dilipat gandakan pahalanya sepuluh kali lipat sampai t uj uh r at us kali lipat ,
kecuali puasa, puasa it u unt uk-Ku, dan Akulah yang akan membalasnya. Puasa adalah per isai yang melindungi dar i api
ner aka. Bau mulut or ang yang ber puasa di sisi Allah lebih wangi dar i pada par f um misik. Apabila or ang bodoh ber laku
jahil kepada seseor ang diant ar a kamu yang t engah ber puasa, hendaknya ia kat akan: ”Aku sedang ber puasa, aku sedang
berpuasa”. (HR At-Tirmidzi).
6. Khutbah Rasulullah saw menyongsong bulan suci Ramadhan sebagai bulan mulia, bulan ibadah, bulan santunan.
Dar i Salman RadhiyaLlahu ‘anhu, kat anya: Rasulullah saw ber khut bah di t engah-t engah kami pada akhir bulan Sya’ban,
beliau saw ber sabda: ”Hai manusia, bulan yang agung, bulan yang penuh ber kah t elah menaungi. Bulan yang di dalamnya
ada suat u malam yang lebih baik dar i ser ibu bulan.  Bulan yang padanya Allah mewaj ibkan ber puasa. Qiyamullail
disunnahkan. Bar ang siapa yang pada bulan it u mendekat kan dir i kepada Allah dengan suat u kebaikan, nilainya seper t i
or ang yang melakukan per buat an yang diwaj ibkan pada bulan lainnya. Dan bar ang siapa yang melakukan suat u kewaj iban
pada bulan it u, nilainya sama dengan t uj uh puluh kali lipat dar i kewaj iban yang dilakukannya pada bulan lainnya. Bulan
Ramadhan  adalah bulan sabar , sabar it u balasannya syur ga, Ramadhan adalah bulan sant unan. Bulan  ditambahkannya
r izqi or ang mukmin. Siapa yang member ikan makanan unt uk ber buka kepada seor ang yang ber puasa, balasannya adalah
ampunan t er hadap dosa-dosanya, dir inya dibebaskan dar i ner aka, dan dia mendapat kan pahala sebesar yang didapat
oleh  orang yang ber puasa, t anpa mengur angi pahala or ang t er sebu”t . Sahabat ber koment ar , kat a mer eka: ”Ya
Rasulullah, tidak setiap kami memiliki makanan untuk berbuka yang dapat diberikan kepada orang yang berpuasa? Sabda
Rasulullah saw: ”Pahala tersebut akan diberikan Allah, meskipun yang diberikan untuk berbuka bagi yang berpuasa hanya
satu buah kurma, atau seteguk air, atau sesendok mentega”.Bulan Ramadhan awalnya r ahmat , t engahnya ampunan dan akhir nya pembebasan dar i ner aka, siapa yang member ikan
keringanan bagi hamba sahayanya pada bulan itu, Allah akan ampuni dosanya, dan dia dibebaskan dari neraka.
Pada bulan ini, per banyaklah empat hal, dua diant ar anya membuat kamu dir idhai Rabbmu, dan dua yang lainnya sesuat u
yang sangat kamu butuhkan”.
“Dua hal yang membuat kamu diridhai Rabbmu adalah:
i. Bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan
ii. Kamu meminta ampunan kepada-Nya.
Sedangkan dua hal lainnya yang sangat kamu butuhkan adalah:
i. Kamu meminta syurga kepada Allah, dan
ii. Kamu minta dilindungi dari neraka.
Siapa yang member ikan minum kepada or ang yang ber puasa, Allah akan member ikan minuman kepadanya dar i t elagaku
yang tidak akan menjadi haus sampai dia masuk syurga”. (HR Ibnu Khuzaimah).
7. Ramadhan bulan jihad, bulan kemenangan.
Sej ar ah mencat at , bahwa pada bulan suci Ramadhan inilah beber apa kesuksesan dan kemenangan besar dir aih ummat
I slam, yang sekaligus membukt ikan bahwa Ramadhan bukan bulan malas dan lemah, t api mer upakan bulan kuat , bulan
jihad, bulan kemenangan.
Per ang Badar Kubr o yang diabadikan dalam Al Qur ’an sebagai yaumul f ur qan (har i pembeda ant ar a kebenar an dan
kebatilan), dan ummat I slam saat it u mer aih kemenangan besar , t er j adi pada t anggal 17 Ramadhan t ahun 2
Hijriyah. Dan saat itu, gembong kebatilan: Abu Jahal, terbunuh.
Pada  bulan Ramadhan pula f at hu Makkah (pembukaan Makkah) t er j adi, yang dibadaikan dalam Al Qur ’an sebagai
Fathan Mubiiina (kemenangan yang nyata), tepatnya pada tanggal 10 Ramadhan tahun 8 (delapan) Hijriyah.
Ser angkaian per ist iwa besar lainnya j uga t er j adi pada  bulan Ramadhan, seper t i: beber apa per t empur an dalam
perang Tabuk, terjadi pada bulan Ramadhan tahun 9 (sembilan) Hijriyah.
Tersebarnya Islam di Yaman pada bulan Ramadhan tahun 10 Hijriyah.
Dit aklukkannya Andalus (Spanyol sekar ang) di bawah pimpinan Thar iq bin Ziyad pada t anggal 28 Ramadhan t ahun
92 Hijriyah.
Peper angan ‘Ain J alut , dimana unt uk per t ama kalinya pasukan I slam ber hasil mengalahkan bangsa Mongol Tar t ar ,
yang sebelumnya sempat dianggap must ahil, j uga t er j adi pada bulan Ramadhan t ahun 658 Hij r iyah. Dan masih
banyak lagi yang lainnya.
IV. ADAB DAN KIAT MENGISI RAMADHAN
1. Puasa yang baik dilakukan dengan motivasi karena Allah.
“ Semua amal ibnu Adam adalah unt uknya, sat u kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat nya sampai t uj uh r at us kali
lipat , Allah SWT ber f ir man: kecuali puasa, ia adalah unt uk-KU, dan AKU yang akan membalasnya, sesungguhnya ia t elah
meninggalkan syahwat nya, makanannya, dan minumannya demi AKU, or ang yang ber puasa memiliki dua kegembir aan,
sekali wakt u ber buka dan sekali lagi wakt u ber t emu Robbnya, sungguh bau t idak sedap mulut or ang yang ber puasa it u
lebih wangi disisi Allah SWT dar ipada minyak misik“. (lihat Shahih Bukhar i hadit s no: 1904, dan lihat Shahih Muslim
hadits no: 163 bab keutamaan puasa dengan sedikit diringkas).
2. Disunnahkan bagi yang berpuasa agar memperlambat makan sahur, dan mempercepat berbuka.
• “Bersahurlah, sesungguhnya dalam sahur itu ada keberkahan“. (HR Muslim).
• “Mint alah per t olongan dengan makan sahur agar dapat ber puasa disiang har inya, dan dengan t idur siang, agar dapat
qiyamul-lail di malam hari“. (HR Ala Hakim)
• “Ada t iga hal yang dicint ai Allah ‘Azza wa j alla: menyeger akan ber buka, mengakhir kan sahur dan melet akkan t angan
kanan di atas tangan kiri ketika shalat“. (HR Ath-Thabarani)
• “Manusia akan selalu dalam keadaan baik, selama mereka menyegerakan berbuka”. (HR Muslim).
3. Berdo’a ketika berbuka.
• “Bagi orang yang berpuasa ketika ia berbuka, do’anya tidak ditolak“. (HR Ibnu Majah).
• ”Ya Allah, unt uk-Mu aku ber puasa, dan dengan r izqi-Mu aku ber buka, kepada-Mu aku ber t awakkal, kepada-Mu akuber iman, dahaga t elah hilang, ur at -ur at pun t elah membasah dan pahala t elah Engkau t et apkan insya Allah t a’ala. Ya
Allah yang Maha Luas kar unia-Nya, ampunilah aku, segala puj i bagi Allah, yang t elah member ikan per t olongan kepadaku,
sehingga aku dapat berpuasa dan yang telah memberikan rizqi kepadaku, sehingga aku dapat berbuka”.
4. Memberikan makanan untuk orang yang berbuka puasa.
”Bar ang siapa yang member ikan makanan unt uk ber buka bagi yang ber puasa, maka dia akan mendapat kan pahala seper t i
or ang yang ber puasa dan yang ber puasa it u t idak dikur angi pahalanya sedikit pun” (HR Ahmad, At -Tir midzi, I bnu Maj ah
dan Ibnu Hibban).
5. Menj aga mat a, t elinga danlidah sert a anggot a- anggot a t ubuh lainnya dari perbuat an yang t idak ada
faedahnya, dan menjauhkan diri dari perbuatan- perbuatan dosa.
• ”Bar ang siapa yang t idak menj auhkan kat a-kat a dan per buat an bohong, maka Allah t idak mener ima puasanya”. (HR
Bukhari).
• ”Bisa j adi or ang yang qiyamul-lail it u hanya mendapat kan meleknya saj a dan bisa j adi or ang yang ber puasa it u hanya
mendapat kan lapar dan hausnya saj a.” (HR Ahmad, At h-Thabar ani dan Al Baihaqi dar i I bnu Umar , j uga dir iwayat kan
oleh Ibnu Majah dari Abu Hurairah dengan redaksi sedkit berbeda).
6. Memberikan perhat ian yang lebih besar, baik moral at aupun mat erial kepada keluarga dan sanak f amili sert a
memperbanyak sedekah kepada fakir miskin.
”Rasulullah saw adalah or ang yang paling der mawan, dan beliau saw lebih der mawan lagi pada bulan Ramadhan, ket ika
bertemu  J ibr il ‘Alaihis-Salam, sungguh, keder mawanan beliau saat it u lebih kuat dar ipada angin yang ber t iup” (HR
Muttafaqun ‘alaih).
7. Meningkat kan kajian t ent ang I slam, t adarrus, t ilawah dan t ela’ah Al Qur’an, dzikir, do’a dan amal- amal
kebajikan lainnya (QS Al Baqarah: 183 – 187).
”Dan J ibr il ‘Alaihis-Salam menj umpai nabi saw pada set iap malam bulan Ramadhan, danbeliau mengaj aknya ber t adar r us
Al Qur’an”. (HR Muttafaqun ‘alaih).
8. I’tikaf pada ‘Asyrul Awakhir (10 hari terakhir bulan Ramadhan) dan meningkatkan aktifitas ibadah pada harihari tersebut.
”Nabi saw apabila memasuki sepuluh har i t er akhir bulan Ramadhan, beliau menghidupkan malam (dengan ibadah), beliau
membangunkan keluarganya dan beliau menjauh dari istrinya”.
9. Meningkat kan kesadaran bermuroqobah, merasa diawasi t erus oleh Allah swt yang Maha Menget ahui, dan
selalu menyadari bahwa diri kita tengah berpuasa, tengah beribadah dalam rangka mencapai ketaqwaan.
”Dan agar kamu mengagungkan Allah sesuai dengan apa yang ditunjukkan kepadamu” (QS Al Baqarah: 185).
10. Pandai menent ukan skala priorit as amal islami dengan mengut amakan amal- yang lebih pent ing, lebih banyak
manf aat nya dan lebih cepat mengant arkannya ke syurga, baik ber upa ber j uang di j alan Allah dalam menegakkan
kalimat-Nya at aupun ber inf aq f i sabilillah, seper t i yang dicont ohkan oleh Rasulullah saw dan sahabat -sahabatnya.
Ket ika or ang-or ang mint a dispensasi dar i ber inf aq dan ber j ihad, Rasulullah saw ber sabda: ”TIDAK
BERSHODAQAH, DAN TIDAK BERJIHAD? JADI, DENGAN APA KAMU INGIN MASUK SYURGA?“